5 Perubahan si Cantik Penjual Gethuk Setelah Terkenal
Perempuan kelahiran Indramayu, 26 Mei 1996 ini biasa menjajakan dagangannya setiap pulul 09.00 WIB di jembatan penyebrangan di kawasan Jalan HR Rasuna Said, Jakarta. Tak ada yang berbeda dengan penjual gethuk lainnya. Namun, Ninih selalu menjaga kebersihan dan penampilannya sewaktu berdagang sehingga menjadi salah satu daya tariknya saat berjualan.
Dikutip dari Liputan 6, semenjak banyak orang yang mengenalnya, kini Ninih mendulang popularitas. Nah, apa sajakah yang dirasakan Ninih setelah dia menjadi terkenal. Penasaran?
1. Banyak dicari awak media
Tak hanya masyarakat yang tertarik dengan Ninih si penjual gethuk, awak media pun banyak menyoroti kehidupannya sehingga Ninih kini banyak dikenal masyarakat luas. Berbagai media bahkan memilih Ninih menjadi topik menarik untuk diulas.
2. Menjadi model
Paras cantik Ninih ternyata dilirik banyak pihak, salah satunya dia mendapatkan tawaran menjadi model untuk dimuat dibeberapa media online. Kecantikannya semakin terlihat saat wajahnya dipoles dengan make up. Ninih pun nampak bak model dadakan yang semakin kece saat ia mengenakan dress dan sepatu hak tingginya.
3. Jadi perbincangan di sosial media
Sosoknya menjadi populer berkat ciapan-ciapan publik yang penasaran dengan penjual gethuk yang memiliki paras cantik itu. Para onliner pun bahkan tak henti-hentinya mengikuti perkembangan kabar Ninih yang semakin hari semakin melebarkan sayapnya ke ranah hiburan.
4. Dagangannya semakin laris
Semenjak Ninih banyak dikenal publik, gethuk yang dijajakannya di sepanjang jalur penyebrangan HR Rasuna Said semakin laris. Kebanyakan para pembelinya adalah pekerja di sekitar kawasan tersebut, bahkan ia merauk keuntungan berlipat yang sebelumnya hanya mendapat keuntungan100 ribu per hari, setelah populer Ninih kini mampu mengumpulkan 300 ribu setiap harinya.
5. Mendadak jadi artis
Perempuan yang memiliki cita-cita sebagai dokter ini kini bak artis dadakan yang mendapat banyak tawaran untuk menjadi bintang tamu di berbagai program stasiun televisi. Bahkan Ninih tak malu untuk memperagakan cara ia menjajakan dagangan gethuknya.
